Umat Muslim di berbagai tempat, daerah, dan negara memiliki tradisi
masing-masing dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Namun,
intinya pada saat hari raya, setiap keluarga bisa berkumpul, saling
mengunjungi, dan bersilaturahim, serta saling memaafkan.
Agar
Idul Fitri benar-benar bermakna, sebaiknya seorang Muslim
hendaknya memperhatikan adab berhari raya. Rasulullah SAW telah memberi
contoh dan teladan tentang adab berhari raya.
Dalam Kitab
Mausuu'atul Aadaab Al-Islaamiyyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi As-Sayyid
Nada menjelaskan adab berhari raya secara rinci. Lalu apa saja adab yang
perlu diperhatikan saat berhari raya?
Pertama, niat yang benar.
Niat
yang benar merupakan dasar dari semua urusan. ''Wajib bagi seorang
Muslim menghadirkan niat yang benar dalam segala perkara berkaitan
dengan hari raya, seperti berniat ketika keluar rumah untuk shalat demi
mengikuti Nabi SAW,'' ungkap Syekh Sayyid Nada.
Kedua, mandi.
Pada
hari Idul Fitri hendaknya setiap Muslim mandi. Sehingga, kata Syekh
Sayyid Nada, dapat berkumpul bersama kaum Muslimin lainnya dalam keadaan
bersih dan wangi. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa ia mandi pada
hari raya Idul Fitri, sebelum berangkat ke tempat shalat. (HR Malik
dalam kitab al-Muwaththa).
Ketiga, memakai wewangian.
Saat akan shalat Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim memakai wewangian dan dalam keadaan bersih.
Keempat, memakai pakaian baru.
Menurut
Syekh Sayyid Nada, jika seseorang mampu, disunahkan memakai pakaian
baru pada hari raya Idul Fitri. Hal itu menunjukkan rasa syukur atas
nikmat yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan pada hari
raya. Ibnu Umar RA memakai pakaian terbaiknya pada kedua hari raya. (HR
Al-Baihaki).
Kelima, mengeluarkan zakat fitrah sebelum melaksanakan shalat.
Sesuai
dengan ajaran Rasulullah SAW, seorang Muslim hendaknya mengeluarkan
zakat fitrah sebelum shalat untuk menggembirakan fakir-miskin dan orang
yang membutuhkan pada hari Ied tersebut. Rasulullah SAW memerintahkan
umatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum orang-orang keluar untuk
shalat. (HR Bukhari-Muslim).
Keenam, memakan kurma sebelum berangkat darirumah pada hari raya Idul Fitri.
Dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan Ath-Thabrani, Rasulullah SAW sebelum
berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri memakan kurma terlebih
dahulu. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi SAW tak berangkat shalat
Idul Fitri kecuali setelah makan, sedangkan beliau tidak makan pada hari
raya Idul Adha, kecuali setelah pulang dan makan dari hewan kurbannya.
(HR at-Tirmidzi)
Ketujuh, bersegera menuju tempat shalat.
Pada hari raya Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim bergegas menuju tempat dilakukannya shalat I'ed.
Kedelapan, keluarnya wanita ke tempat shalat.
Menurut
Syekh Sayyid Nada, wanita dianjurkan untuk keluar menuju tempat shalat
walaupun sedang haid. Sehingga, mereka dapat menyaksikan dan mendapat
kemuliaan hari raya serta merasakan kebahagiaan bersama orang lain.
''Meski begitu, hendaknya wanita yang haid memisahkan diri dari
tempat shalat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim, Nabi
SAW memerintahkan gadis-gadis pingitan, anak-anak, serta wanita haid
untuk keluar, namun wanita haid yang menyaksikan kebaikan dan dakwah
kaum Mukminin, hendaklah mereka memisahkan diri dari tempat shalat.
Kesembilan, anak-anak juga keluar untuk shalat.
Ibnu
Abbas RA berkata, ''Aku keluar bersama Nabi SAW pada hari raya Idul
Fitri dan Idul Adha, kemudian beliau shalat dan berkhutbah…'' (HR
Bukhari-Muslim). Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaknya anak-anak ikut
keluar sehingga mereka ikut merasakan kebahagiaan hari raya,
bersenang-senang dengan pakaian baru, keluar ketempat shalat, dan
menyaksikan jamaah kaum Muslimin walaupun mereka tidak shalat karena
masih kecil.
Kesepuluh, keluar untuk shalat dengan berjalan kaki.
Keluar
berjalan kaki untuk shalat termasuk sunah. Sebagaimana Nabi SAW keluar
pada dua hari raya dengan berjalan kaki, shalat tanpa azan dan iqamat,
dan pulang berjalan kaki melalui jalan lain. (HR Ibnu Majah). Perbuatan
inilah yang disukai selama tak memberatkan orang yang shalat.
Kesebelas, bertakbir denga suara keras sampai ke tempat shalat.
Disunahkan bertasbih mulai dari keluar rumah sampai ke tempat shalat. Hal ini untuk menunjukkan syi'ar Islam.
Keduabelas, bersalaman dan saling mengucapkan selamat di antara orang yang shalat.
Bersalaman
dan saling mengucapkan selamat akan membahagiakan jiwa yang merasa
gembira pada hari Ied. Bisa pula sambil mengucapkan, ''Semoga allah
menerima amal kami dan amal kalian.''
Ketigabelas, bersilaturahim.
Menjalin
silaturahim wajib pada setiap waktu. Namun, semakin dianjurkan pada
saat hari raya Idul Fitri. Sehingga, semua anggota keluarga bisa senang
dan bisa merasakan kebesaran hari raya itu.
Keempatbelas, saling bertikar hadiah dan makanan.
Sudah
menjadi tradisi, pada hari raya setaip tetangga bertukar makanan dan
hidangan. Bahkan, dianjurkan untuk memberikan hadiah bagi mereka yang
tak mampu.
Akhirnya, selamat hari raya Idul Fitri. mohon maaf lahir dan batin.
Description: Adab dalam melaksanakan Hari Raya Idul Fitri,
Rating: 4.5,
Reviewer: FORMAL KITA,
ItemReviewed: Adab dalam melaksanakan Hari Raya Idul Fitri
Blogroll
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar